KONSULTASI ARSITEK LANSEKAP
Derasnya laju pembangunan dan
berkembangnya bisnis properti menyebabkan konsep lansekap yang telah baku
terlihat terabaikan. Malahan dapat dijumpai penanganan lansekap yang mengundang
kesan tidak dilakukan secara professional, ataupun sebagai akibat tidak
konsisten dalam penerapan konsep.
Peranan konsultan arsitek
lansekap kiranya merupakan salah satu jawaban bagi membantu pengelolaan ruang
terbuka dengan tepat. Akan disayangkan apabila ada bangunan tampak megah dan
anggun, tetapi tidak dipadu dengan penerapan suatu lansekap yang jelas, serasi,
dan sebagai bagian harmonisasi konsep arsitektur.
Peranan konsultan arsitek lansekap dalam
memberikan konsultansi kepada pengguna jasanya meliputi kemampuannya menguasai
kaidah-kaidah arsitektur lanasekap. Di samping itu mampu merealisasikan
keinginan fantasi pemesannya. Kalau perlu juga bisa memberikan gambaran tentang
perkiraan pembiayaan suatu proyek dan tenaga kerja yang harus disediakan.
Prinsip kunci keberhasilan dalam konsultansi
bidang arsitektur lansekap, konsultan harus menguasai permasalahan dan prinsip-prinsipnya antara lain:
a. Prinsip design
b. Elemen design
c. Faktor Design
d. Aspek Design
e. Elemen Lansekap
Kesemua prinsip design tersebut patut dikuasai
tidak hanya secara non-teknis (hal yang menyangkut bidang keadministrasian,
pengaturan biaya proyek, dan pengolahan data-data proyek), tetapi juga secara
teknis (hal yang menyangkut penerapan hasil rancangan di lapangan) oleh
konsultan profesional). Sehingga pengguna jasa konsultan bisa yakin akan
kemampuan dalam mewujudkan gagasan dan dapat memberikan alternatif pilihan konsep
lansekap. Selain memahami prinsip di atas, agar mudah menindak lanjuti
keinginan pemakai jasa, konsultan perlu mengetahui pemanfaataan elemen lansekap
berupa:
- Soft material, umumnya adalah tanaman yang digolongkan ke dalam jenis tanaman berdasarkan aspek-aspek yang saling menunjang dalam lansekap, seperti:
- Aspek arsitektural
- Aspaek Artistik-visual
- Aspek Hortikultura
- Hard Material, merupakan elemen penting dalam lansekap yang terdiri dari berbagai macam benda, dengan aneka bentuk, warna, tekstur dan struktur.
Contoh hard material antara
lain:
- Bahan alami, merupakan berbagai macam batuan alami seperti: granit, koral, marmo, batu templek, batu bintang, batu karang, batu kali, dll
- Bahan buatan, merupakan berbagai macam bentuk dan wadah buatan seperti: lampu taman, shelter, bangku taman, jalan asetapak, kolam, ptung, gazebo, shelter, pergola, dll.
Sedangkan konsultansi bagi penanganan proyek skala
besar (proyek pengembangan engineering utama, seperti jalan-jalan raya,
taman-taman nasional, cagar alam, dll) atau proyek skala kecilpun, dengan
memperhitungkan permasalahan proyek dengan mengumpulkan analisa fakta (Penna
1977).
Konsultan
merupakan organisasi yang akan selalu dibutuhkan dalam setiap kegiatan
dan kehidupan manusia, karena setiap manusia memiliki beragam masalah dan ingin
memperbaiki kehidupannya, sedangkan konsultan bertugas memberi nasihat dan
memenuhi kebutuhan akan jasa layanan konsultansi.
Konsultan arsitek lansekap dapat terus maju, untuk
itu perlu dilakukan memperkenalkan secara proporsional, di masyarakat luas
dengan cara sebagai berikut:
(1) Untuk memantapkan kehadirannya, konsultan
lansekap harus merupakan individu yang memiliki
mutu, berwawasan luas, dapat memuaskan keinginan pemakai jasanya, pandai
bergaul dan komunikatif, informatif dan dapat memberikan penjelasan dengan
jelas.
(2) Dapat memanfaatkan jasa pers, untuk
menyebarluaskan kehadirannya.
(3) Bekerjasama dengan instansi pemerintah
daerah ataupun pemerintah pusat.
(4) Bekerjasama dengan asosiasi perusahaan
sektor riil.
(5) Bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri
muapun dengan perguruan tinggi swasta.
(6) Meningkatkan kerjasama dengan KADIN
(7) Mempromosikan dengan proposional (home
page internet, pameran, seminar, penerbitan buku, penerbitan jurnal berkala).
DAFTAR PUSTAKA
Guttman, H Peter, The International Consultant, McGraw-Hill Book Company, New York: 1976.
Honfiqs, Arthur JWF, The Architect
in Practice, Crosby Loekwood Staples, London.:1974.
Pehiadang, Rissard, T. Achiat, dan Urip Yustono, Konsultan Indonesia Dalam
Perspektif, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta: 1997.
Penna, William et al, Problem
Seeking, an Architectural Programming Primer, Cabbers Book Internasional,
Boston: 1977.
Orr, Frank, Professional Practice
in Architecture, Van Nostrand Reinhold Company, New York: 1982.
Viney, Nigel, Menggebrak Dunia
Konsultansi. Penebar Swadaya, Jakarta:
1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar