Social Icons

Kamis, 09 November 2017

KONSULTANSI ARSITEK LANSEKAP






KONSULTASI ARSITEK LANSEKAP

Derasnya laju pembangunan dan berkembangnya bisnis properti menyebabkan konsep lansekap yang telah baku terlihat terabaikan. Malahan dapat dijumpai penanganan lansekap yang mengundang kesan tidak dilakukan secara professional, ataupun sebagai akibat tidak konsisten dalam penerapan konsep.
Peranan konsultan arsitek lansekap kiranya merupakan salah satu jawaban bagi membantu pengelolaan ruang terbuka dengan tepat. Akan disayangkan apabila ada bangunan tampak megah dan anggun, tetapi tidak dipadu dengan penerapan suatu lansekap yang jelas, serasi, dan sebagai bagian harmonisasi konsep arsitektur.
Peranan konsultan arsitek lansekap dalam memberikan konsultansi kepada pengguna jasanya meliputi kemampuannya menguasai kaidah-kaidah arsitektur lanasekap. Di samping itu mampu merealisasikan keinginan fantasi pemesannya. Kalau perlu juga bisa memberikan gambaran tentang perkiraan pembiayaan suatu proyek dan tenaga kerja yang harus disediakan.
Prinsip kunci keberhasilan dalam konsultansi bidang arsitektur lansekap, konsultan harus menguasai permasalahan  dan prinsip-prinsipnya antara lain:
a.      Prinsip design
b.     Elemen design
c.      Faktor Design
d.     Aspek Design
e.      Elemen Lansekap
Kesemua prinsip design tersebut patut dikuasai tidak hanya secara non-teknis (hal yang menyangkut bidang keadministrasian, pengaturan biaya proyek, dan pengolahan data-data proyek), tetapi juga secara teknis (hal yang menyangkut penerapan hasil rancangan di lapangan) oleh konsultan profesional). Sehingga pengguna jasa konsultan bisa yakin akan kemampuan dalam mewujudkan gagasan dan dapat memberikan alternatif pilihan konsep lansekap. Selain memahami prinsip di atas, agar mudah menindak lanjuti keinginan pemakai jasa, konsultan perlu mengetahui pemanfaataan elemen lansekap berupa:
  1. Soft material, umumnya adalah tanaman yang digolongkan ke dalam jenis tanaman berdasarkan aspek-aspek yang saling menunjang dalam lansekap, seperti:
    1. Aspek arsitektural
    2. Aspaek Artistik-visual
    3. Aspek Hortikultura
  2. Hard Material, merupakan elemen penting dalam lansekap yang  terdiri dari berbagai macam benda, dengan aneka bentuk, warna, tekstur dan struktur.
Contoh hard material antara lain:
    1. Bahan alami, merupakan berbagai macam batuan alami seperti: granit, koral, marmo, batu templek, batu bintang, batu karang, batu kali, dll
    2. Bahan buatan, merupakan berbagai macam bentuk dan wadah buatan seperti: lampu taman, shelter, bangku taman, jalan asetapak, kolam, ptung, gazebo, shelter, pergola, dll.
Sedangkan konsultansi bagi penanganan proyek skala besar (proyek pengembangan engineering utama, seperti jalan-jalan raya, taman-taman nasional, cagar alam, dll) atau proyek skala kecilpun, dengan memperhitungkan permasalahan proyek dengan mengumpulkan analisa fakta (Penna 1977).
Konsultan  merupakan organisasi yang akan selalu dibutuhkan dalam setiap kegiatan dan kehidupan manusia, karena setiap manusia memiliki beragam masalah dan ingin memperbaiki kehidupannya, sedangkan konsultan bertugas memberi nasihat dan memenuhi kebutuhan akan jasa layanan konsultansi.
Konsultan arsitek lansekap dapat terus maju, untuk itu perlu dilakukan memperkenalkan secara proporsional, di masyarakat luas dengan cara sebagai berikut:
(1)   Untuk memantapkan kehadirannya, konsultan lansekap harus merupakan individu yang memiliki  mutu, berwawasan luas, dapat memuaskan keinginan pemakai jasanya, pandai bergaul dan komunikatif, informatif dan dapat memberikan penjelasan dengan jelas.
(2)   Dapat memanfaatkan jasa pers, untuk menyebarluaskan kehadirannya.
(3)   Bekerjasama dengan instansi pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.
(4)   Bekerjasama dengan asosiasi perusahaan sektor riil.
(5)   Bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri muapun dengan perguruan tinggi swasta.
(6)   Meningkatkan kerjasama dengan KADIN
(7)   Mempromosikan dengan proposional (home page internet, pameran, seminar, penerbitan buku, penerbitan jurnal berkala).

DAFTAR PUSTAKA
Guttman, H Peter,  The International Consultant,  McGraw-Hill Book Company, New York: 1976.
Honfiqs, Arthur JWF, The Architect in Practice, Crosby Loekwood Staples, London.:1974.
Pehiadang, Rissard, T. Achiat, dan Urip Yustono, Konsultan Indonesia Dalam Perspektif, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta: 1997.
Penna, William et al, Problem Seeking, an Architectural Programming Primer, Cabbers Book Internasional, Boston: 1977.
Orr, Frank, Professional Practice in Architecture, Van Nostrand Reinhold Company, New York: 1982.
Viney, Nigel, Menggebrak Dunia Konsultansi. Penebar Swadaya, Jakarta: 1993.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Number visiter