PERAN KONSULTAN ARSITEK LANSEKAP DALAM PEMBANGUNAN
Peranan jasa konsultan arsitek
lansekap dalam proses pembangunn suatu
negara sangat strategis, dan semakin hari kehadirannya semakin dirasakan oleh
setiap pemerintahan di dunia, termasuk Indonesia. Semakin modern suatu negara
kebutuhan akan layanan jasa konsultansi semakin meningkat, dan dalam jumlah
serta kualitas yang semakin tinggi, termasuk konsultan arsitektur lansekap.
Menurut Guttman (1976) di negara maju konsultan lansekap peranannya dalam sutau
proyek pengembangan kota selalu diperlukan, dan mereka dapat bergabung dalam
tim kerja. Setiap orang ingin memiliki kehidupan yang layak, nyaman, tentram
dan indah. Di era yang semakin maju kemajuan teknologi, orang semakin sibuk dan
menginginkan tempat yang bisa membuat mereka relaks dan beristirahat. Belum
lagi dampak negatif dari kemajuan IPTEK sehingga banyak terjadi keruskan
lingkungan. Untuk itulah para arsitek lansekap selalu dibutuhkan. Dengan
demikian konsultan lansekap juga merupakan mitra pemerintah berkaitan dengan
masalah tata kota, kawasan industri dan pembenahan wilayah pedesaan.
Secara umum konsultan lansekap
dalam proses pembangunan adalah melekat, menyatu tidak terpisahkan. Jadi kapan
saja dan apa saja kegiatan pembangunan, kehadirn dan keterlibtan konsultn
arsitek lansekap adalah penting dan merupakan suatu keharusan. Dalam hal ini
konsultan arsitek lansekap berfungsi sebagi fasilitator proses pembangunan, dan
sebaliknya pembangunan memberikan kesempatan kepada konsultan arsitek lansekap
untuk memperlihatkan kemampuan dan keahliannya. Di sini yang dimaksud dengan
konsultan arsitek lansekap dalah orang yang sudah profesionl menangani bidang
pekerjaan lansekap, dan mampu memberi nasihat serta informasi (pengarahan)
jelas yang diperlukan pemakai jasanya. Namun konsultan itu sendiri tidak perlu
berkutat dengan urusan tender dalam suatu proyek, dan tidak ikut terlibat
langsung dalam pelaksanaan maupun pengawasan di lapangan, atau menjadi penyalur
material yangd ibutuhkan dalam proyek lansekap. Jelaslah tugas profesional
konsultan tidak mirip pekerjaan kontraktor (Honfiqs, 1974). Bimbingan dan
instruksi yang diberikan konsultan menyangkut kesuksesan proyek lansekap dapat
dilakukan dengan pihak kontraktor proyek. Spesialisasi kerja ini dapat berjalan
dengan baik, sejauh ada pengertian dan saling memahami fungsi masing-masing.
Karena itu konsultan memerlukan informasi data mengenai proyek yang ditangani
untuk mematangkan detail perencaaan yang realistis. Termasuk di sini mengetahui
jadwal perencanaan pekerjaan, agar memungkinkan memperoleh hasil kerja yang
sesuai target.
Seorang konsultan di bidang
arsitektur lansekap memiliki ilmu yang didapat melalui jenjang pendidikan S1
arsitektur lansekap. Ilmu yang dimiliki tentunya berbeda dari para tukang taman
yang sering mengklaim dirinya sebagai konsultan lansekap, dengan pendidikan
yang lebih tinggi tentunya para arsitek lansekap dapat menunjukkan kelebihan
dan kemampuan dibandingkan para tukang taman di pinggir jalan. Perbedaan lain
selain pendidikan para arsitek lansekap memiliki kaidah tanggung jawab, yang
menuntut dihasilkan produk jasa bermutu yang merupakan kulminasi profesional
excellence yang dilakukan dengan dedikasi tinggi, dengan mengimplementasikan
seluruh kaidah keahlian yang dimiliki secara utuh, dengan semangat kaidah
keahlian kesejawatan, dan berdasarkan kesetiaan pada kaidah etika profesi. Apalagi
dalam era globalisasi yang ditandai dengan semakin cepat dan praktisnya gerakan
arus informasi, manusia, ilmu, modal, dan teknologi, persoalan transformasi
IPTEK dan SDM menjadi persoalan bisnis. Dengan kata lain, proses pembangunan
adalah karya konsultansi, dan sebaiknya karya konsultansi adalah bagian dari
proses pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
Guttman, H Peter, The International Consultant, McGraw-Hill Book Company, New York: 1976.
Honfiqs, Arthur JWF, The Architect
in Practice, Crosby Loekwood Staples, London.:1974.
Penna, William et al, Problem
Seeking, an Architectural Programming Primer, Cabbers Book Internasional,
Boston: 1977.
Orr, Frank, Professional Practice
in Architecture, Van Nostrand Reinhold Company, New York: 1982.
Viney, Nigel, Menggebrak Dunia
Konsultansi. Penebar Swadaya, Jakarta:
1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar