Social Icons

Kamis, 09 November 2017

THE ROLE OF THE SCIENTIFIC ARCHITECTS CONSULTANTS IN DEVELOPMENT







PERAN KONSULTAN ARSITEK  LANSEKAP DALAM PEMBANGUNAN

Peranan jasa konsultan arsitek  lansekap dalam proses pembangunn suatu negara sangat strategis, dan semakin hari kehadirannya semakin dirasakan oleh setiap pemerintahan di dunia, termasuk Indonesia. Semakin modern suatu negara kebutuhan akan layanan jasa konsultansi semakin meningkat, dan dalam jumlah serta kualitas yang semakin tinggi, termasuk konsultan arsitektur lansekap. Menurut Guttman (1976) di negara maju konsultan lansekap peranannya dalam sutau proyek pengembangan kota selalu diperlukan, dan mereka dapat bergabung dalam tim kerja. Setiap orang ingin memiliki kehidupan yang layak, nyaman, tentram dan indah. Di era yang semakin maju kemajuan teknologi, orang semakin sibuk dan menginginkan tempat yang bisa membuat mereka relaks dan beristirahat. Belum lagi dampak negatif dari kemajuan IPTEK sehingga banyak terjadi keruskan lingkungan. Untuk itulah para arsitek lansekap selalu dibutuhkan. Dengan demikian konsultan lansekap juga merupakan mitra pemerintah berkaitan dengan masalah tata kota, kawasan industri dan pembenahan wilayah pedesaan.
Secara umum konsultan lansekap dalam proses pembangunan adalah melekat, menyatu tidak terpisahkan. Jadi kapan saja dan apa saja kegiatan pembangunan, kehadirn dan keterlibtan konsultn arsitek lansekap adalah penting dan merupakan suatu keharusan. Dalam hal ini konsultan arsitek lansekap berfungsi sebagi fasilitator proses pembangunan, dan sebaliknya pembangunan memberikan kesempatan kepada konsultan arsitek lansekap untuk memperlihatkan kemampuan dan keahliannya. Di sini yang dimaksud dengan konsultan arsitek lansekap dalah orang yang sudah profesionl menangani bidang pekerjaan lansekap, dan mampu memberi nasihat serta informasi (pengarahan) jelas yang diperlukan pemakai jasanya. Namun konsultan itu sendiri tidak perlu berkutat dengan urusan tender dalam suatu proyek, dan tidak ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan maupun pengawasan di lapangan, atau menjadi penyalur material yangd ibutuhkan dalam proyek lansekap. Jelaslah tugas profesional konsultan tidak mirip pekerjaan kontraktor (Honfiqs, 1974). Bimbingan dan instruksi yang diberikan konsultan menyangkut kesuksesan proyek lansekap dapat dilakukan dengan pihak kontraktor proyek. Spesialisasi kerja ini dapat berjalan dengan baik, sejauh ada pengertian dan saling memahami fungsi masing-masing. Karena itu konsultan memerlukan informasi data mengenai proyek yang ditangani untuk mematangkan detail perencaaan yang realistis. Termasuk di sini mengetahui jadwal perencanaan pekerjaan, agar memungkinkan memperoleh hasil kerja yang sesuai target.
Seorang konsultan di bidang arsitektur lansekap memiliki ilmu yang didapat melalui jenjang pendidikan S1 arsitektur lansekap. Ilmu yang dimiliki tentunya berbeda dari para tukang taman yang sering mengklaim dirinya sebagai konsultan lansekap, dengan pendidikan yang lebih tinggi tentunya para arsitek lansekap dapat menunjukkan kelebihan dan kemampuan dibandingkan para tukang taman di pinggir jalan. Perbedaan lain selain pendidikan para arsitek lansekap memiliki kaidah tanggung jawab, yang menuntut dihasilkan produk jasa bermutu yang merupakan kulminasi profesional excellence yang dilakukan dengan dedikasi tinggi, dengan mengimplementasikan seluruh kaidah keahlian yang dimiliki secara utuh, dengan semangat kaidah keahlian kesejawatan, dan berdasarkan kesetiaan pada kaidah etika profesi. Apalagi dalam era globalisasi yang ditandai dengan semakin cepat dan praktisnya gerakan arus informasi, manusia, ilmu, modal, dan teknologi, persoalan transformasi IPTEK dan SDM menjadi persoalan bisnis. Dengan kata lain, proses pembangunan adalah karya konsultansi, dan sebaiknya karya konsultansi adalah bagian dari proses pembangunan

DAFTAR PUSTAKA
Guttman, H Peter,  The International Consultant,  McGraw-Hill Book Company, New York: 1976.
Honfiqs, Arthur JWF, The Architect in Practice, Crosby Loekwood Staples, London.:1974.
Penna, William et al, Problem Seeking, an Architectural Programming Primer, Cabbers Book Internasional, Boston: 1977.
Orr, Frank, Professional Practice in Architecture, Van Nostrand Reinhold Company, New York: 1982.
Viney, Nigel, Menggebrak Dunia Konsultansi. Penebar Swadaya, Jakarta: 1993.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Number visiter